1.1. PENERAPAN KTSP
Perubahan Kurikulum dari Kurikulum 2004 ke Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan 2006 harus diyakini sebagai upaya dinamis dan positif menuju peningkatan kualitas atau mutu pendidikan nasional, sekaligus kualitas output pendidikan yaitu manusia-manusia Indonesia masa kini dan yang akan datang.
Namun demikian, apapun harapan-harapan dimasa depan melalui perubahan Kurikulum ini, akan sangat utopis apabila kemudian pada tataran ujung tombak pendidikan yaitu guru tidak dapat menangkap spirit atau roh dari perubahan Kurikulum ini.
Kemampuan guru mengetahui, memahami dan merefleksikan dalam aktifitas pembelajaran sangat akan menjadi factor penting tercapainya tujuan-tujuan dari Kurikulum 2006 ini.
Pembelajaran yang inovativ bersifat PAKEM yaitu pembelajaran yang AKtif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Pembelajaran yang PAKEM mendorong terus ditingkatkannya pelaksanaan pembelajaran dilapangan. Sehingga efektif hasilnya. Adapun maksud dari PAKEM adalah sebagai berikut : Pembelajaran Aktif adalah pembelajaran yang proses kegiatannya dapat membuat siswa aktif secara mental (Emosional dan Tingkah Laku). Pembelajaran Kreatif adalah pembelajaran yang mewadahi pikiran, gagasan, dan kreatifitas siswa.
Pembelajaran Efektif adalah pembelajaran yang dikelola sedemikian rupa sehingga dengan input yang ada dan proses belajar yang dikelola dapat dicapai hasil seoptimal mungkin.
Pembelajaran yang Menyenangkan adalah pembelajaran yang membuat siswa nyaman, aman, dan tenang. Mereka tidak ada ketakutan akibat dicemooh atau dilecehkan dalam mengaktualisasikan kemampuan dirinya.
1.2. PEMBELAJARAN BERBASIS ELEKTORNIK
Mengoptimalkan peralatan computer dengan system jaringan local yang dapat mengakses Internet, memungkinkan KBM dilaksanakan dengan Metode Pembelajaran E-Learning (Electronik Learning). Yaitu pembelajaran dengan menggunakan fasilitas media elektronik seperti telepon, radio, tape, VCD, CD-ROM, Animasi Komputer, dan Internet.
E-Learning is generic term for all technologically supported learning using and array of teaching and learning tool as phone bridging, audio and videotapes teleconferencing, satellite transmitions, and the more recognized web-base training or computer aided instruction also commonly refered to as on-line courses.
Metode e-learning dengan dukungan fasilitas computer dan internet sebaiknya mulai diperkenalkan sebagai salah satu variasi dalam pembelajaran sehingga siswa akan tertantang untuk belajar computer dan juga intenet. Aplikasi dari metode ini misalnya dengan penugasan kepada siswa baik secara individu maupun kelompok untuk mencari informasi tertentu dari intenet dan kemudian mempresentasikannya di depan kelas (hunting creatifity), pemberian tugas dan pengiriman hasil kerja melalui fasilitas e-mail, penugasan multimedia dan CD-ROM dan sebagainya. Dengan e-learning memungkinkan untuk terjadinya proses belajar dan pembimbingan jarak jauh.
1.3. FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
Dalam mencapai keberhasilan sebagaimana yang tertuang dalam visi dan misi, terdapat beberapa faktor penentu untuk mencapai keberhasilan tersebut yaitu :
1.3.1. Kurikulum/PBM
Ketersediaan kurikulum, rencana pembelajaran, dan pelaksanaan KBM, seperti upaya untuk meningkatkan mutu dan hasil pendidikan mendorong UNESCO mendeklarasikan empat pilar pembelajaran yaitu Learning to know (Pembelajaran untuk tahu), Learning to do (Pembelajaran untuk berbuat), Learning to be (Pembelajaran untuk membangun jati diri) dan Learning to live together (Pembelajaran untuk hidup bersama secara harmonis).
1.3.2. Organisasi dan Manajemen
Adanya struktur organisasi dan manajemen yang terbuka/transparan, eektif dan efisien serta tidak terlalu birokrasi, sehingga terbentuk manajemen yang handal dan kompak.
1.3.3. Sasaran dan Prasarana
Ketersediaan sarana dan prasarana/fasilitas yang memadai untuk kebutuhan PBM/Progam Pelajaran yang ada dan pengembangan Unit Produksi.
1.3.4. Ketenagaan
Sumber Daya Manusia (Guru dan Staf Tata Usaha) di Sekolah yang handal dan profesional dan mempunyai komitmen tinggi dalam melaksanakan tugas.
1.3.5. Pembiayaan
Tersedianya dukungan dana dari masyarakat maupun dari Pemerintah yang cukup untuk aktifitas pelaksanaan program
1.3.6. Peserta Didik/Siswa
Adapun peserta didik atau siswa yang memiliki kemauan keras, pengetahuan luas, keterampilan, sikap dan perilaku sesuai dengan keinginan Stakeholders.
1.3.7. Peranserta Masyarakat
Peranserta masyarakat dari DU/DI maupun dari masyarakat pada umumnya yang selalu membantu dalam meningkatkan kualitas PBM maupun kualitas tamatan.
1.3.8. Lingkungan/Budaya Sekolah
Lingkungan atau budaya di sekolah yang disiplin, menghormati yang lebih tua serta peduli terhadap K7, akan membentuk watak semua warga sekolah dalam bertindak dan berbuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar